69
tahun sudah negeri ini berdiri. Ya.. Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya
sendiri berkat perjuangan para pahlawan dan juga relawan yang rela mengorbankan
jiwa dan raganya agar negeri ini bebas dari penjajah. Mulai dari pahlawan yang
sering kita dengar namanya, bahkan hingga yang sama sekali kita tidak ketahui,
mereka ikhlas memperjuangkan kemerdekaan
Republik Indonesia, walau harus mengorbankan nyawa. Bermodalkan bambu
runcing, senjata rampasan dari tentara penjajah yang ditawan, serta ridho ilahi,
para pejuang dengan gagah berani, berperang melawan penjajah hingga para
penjajah asing tersebut hengkang dari bumi pertiwi.
Kemerdekaan
adalah hak segala bangsa, dan merupakan harga mati, yang harus diperoleh bagi
sebuah bangsa yang benar-benar ingin mandiri. Ya.. sudah 69 tahun negara ini
berdiri, lebih tua 12 tahun dibanding negara tentangga kita Malaysia. Namun,
apakah kalian berpendapat bahwa kita telah benar-benar merdeka? Apakah arti
dari kemerdekaan bagi sebuah negara yang sudah berdiri?
Jika
kita melihat perkembangan negara Indonesia dari awal hingga saat ini, dari
zaman orde lama yang dipimpin oleh presiden pertama negeri kita Ir. Soekarno hingga
saat ini, Indonesia telah banyak mengalami perubahan. Pembangunan infrastruktur
disana sini, pembangunan dibidang kesehatan,seperti yang baru-baru ini
diadakannya BPJS bagi masyarakat Indonesia, maupun pembangunan dibidang
ekonomi. Tetapi, disisi pendidikan masyarakat Indonesia masih belum cukup
merdeka. Banyak anak-anak yang tinggal didaerah (bukan didaerah pusat) seperti
Jakarta, mereka masih sulit mendapatkan kesempatan untuk belajar.
disini kita jauh lebih beruntung daripada mereka..
disini kita jauh lebih beruntung daripada mereka..
Hai
Generasi Muda terkadang kita merasa malas untuk pergi ke sekolah dan
belajar disana, tapi lihatlah saudara kita yang sangat ingin menimba ilmu,
walau harus berkilo-kilo meter dan menempuh perjalanan dengan berjalan kaki,
dan guru yang mengajar disana harus merangkap mengajar beberapa kelas
sekaligus. Bahkan kepala sekolah pun turun tangan untuk mengajar. Disini, di
Jakarta kita para Generasi Muda sudah banyak fasilitas yang diperuntukkan dan
tersedia disekolah untuk kita. Wifi tersedia disekolah, ada pelajaran yang kurang dimengerti? tinggal googling.. ya kan? Kita juga tidak perlu berjalan kaki berkilo-kilo
meter untuk menimba ilmu. di Jakarta banyak angkot.. Tapi, tidak jarang bukan kita merasa malas untuk
pergi ke sekolah?. Ketersediaan guru dan fasilitas untuk pendidikan di kota dan desa bagaikan bumi dan langit. Padahal
anggaran yang di keluarkan oleh pemerintah untuk pendidikan periode 2008-2014
terus mengalami kenaikan.
Lantas,
salahkah anak-anak kecil yang tinggal didaerah perbatasan Indonesia-Malaysia di
Nunukan Kalimantan Timur lebih mahir berbahasa Melayu dibanding Bahasa Indonesia,
Serta menyanyikan lagu kebangsaan negara lain lebih dahulu kemudian baru
menyanyikan lagu kebangsaan negeri ini sebelum mereka mulai belajar disekolah. Bagaimana hal ini tidak terjadi, guru-guru
mereka berasal dari negeri seberang. Guru-guru tersebut sangat difasilitasi
oleh pemerintahnya.
Pendidikan
merupakan hal yang penting bagi keberlangsungan suatu bangsa. Dengan pendidikan
yang baik, moral bangsa pun dapat meningkat kearah yang lebih baik, dan bukan
tidak mungkin Indonesia juga dapat sejajar dengan negara-negara maju dan mampu
menciptakan lebih banyak teknologi baru dan juga hak paten.
Namun sudahkan pemerintah tegas mengatasi hal ini?. kurangnya tenaga pendidik
dan kependidikan mejadi salah satu masalah yang menyebabkan rendahnya kualitas
pendidikan di daerah perbatasan. Kurangnya pegawai tetap untuk mengajar di daerah dan kurangnya kepedulian pemerintah untuk menyejahterakan kehidupan para guru
di perbatasan, serta tidak meratanya guru yang mengajar di Indonesia adalah
beberapa kendala untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
Relakah negeri ini
kehilangan pejuang muda yang akan
membangun Indonesia kelak?. Kalau kita melihat tayangan di televisi yang
menampilkan anak-anak kecil diperbatasan yang sekolah dengan ruangan sangat
alakadarnya, dan mereka sangat sulit melafalkan beberapa kalimat dalam Bahasa Indonesia.
Pernah aku melihat tayangan di televisi yang menampilkan seorang anak yang
tinggal diperbatasan Indonesia-Filipina, dan anak tersebut kesulitan membaca
nama bapak presiden kita Susilo Bambang Yudhoyono. Harus bagaimana lagi kita
menanamkan jiwa nasionalisme terhadap generasi penerus bangsa, apabila
berbicara dengan Bahasa Indonesia pun mereka kesulitan. Bagaimana caranya pemerintah memenuhi kebutuhan dasar penduduknya yakni pendidikan agar anak-anak Indonesia terbebas dari ketertinggalan?, padahal pada isi UUD 1945 berbunyi " Mencerdaskan Kehidupan Bangsa "
Semoga
Indonesia dapat mencapai Kemerdekaannya dalam hal pendidikan. meratanya pendidikan di Indonesia adalah hal yang harus di perjuangkan oleh pemerintah Indonesia, agar semua anak dapat merasakan fasilitas yang sama. Tidak ada lagi
anak-anak yang tidak bisa membaca dan menulis, tidak ada lagi mereka yang harus
jalan kaki sangat jauh untuk mencapai sekolah, tidak ada lagi mereka yang harus
putus sekolah, tidak ada lagi guru yang tidak ada diruang kelas mereka..
Postingan ini adalah kurikulum KOMBUN periode ke 2 bulan Agustus 2014, dengan tema Generasi Muda Bicara Kemerdekaan Indonesia ke-69.
Referensi:
http://pandifkipuntan.wordpress.com/2013/12/01/potret-pendidikan-di-daerah-perbatasan-terdepan-sekaligus-terbelakang-2/
http://www.siperubahan.com/read/544/MATI-SURINYA-NASIONALISME-PERBATASAN