Hello cat people
Tafsy namanya, ia bukan orang, begitulah aku
memanggilnya, seekor kucing kampung berwarna hitam putih, dan lucunya, struktur
bulunya lembut sekali, jika orang melihatnya sekilas Nampak seperti kucing
biasanya, namun ia begitu special bagiku, apa yang membuatnya special adalah ia
mempunyai kisah tersendiri ketika aku mendapatkannya. Tafsy bukan merupakan
hasil dari kucing anakan yang dipelihara dirumah, tetapi ia didapatkan melewati
sebuah kisah yang dramatikal yang membuat sebagian orang akan terharu apabila
mendengar kisahnya.
Tepat
pada bulan Juli kemarin bertepatan dengan Ramadhan, saat akan membeli takji
untuk berbuka puasa, ibuku menemukan seekor kucing, kucing tersebut jatuh
kedalam selokan, cukup dalam dan lebar selokannya. Kucing itu terus mengeong
dan tubuhnya menggigil, sangat kedinginan. Sepertinya ia sudah berada disana
beberapa jam. Tubuhnya penuh luka terutama dikepalanya. Kucing itu pun diangkat
oleh ibu dari dalam selokan. Ibu bingung harus mengupayakan apa agar kucing
tersebut dapat selamat, ia ingin membawa kucing itu pulang, tetapi dirumah
sudah banyak sekali kucing, akhirnya ibu pun meletakkan kucing tersebut halaman
depan rumah orang, dan ibu melanjutkan membeli takjil.
Kucing malang itu terus mengeong sambil gemetar kedinginan
tidak ada seorangpun yang memperdulikannya. Ibu pun iba, akhirnya kucing
tersebut dibawanya pulang, ia lalu membungkus tubuh kucing tersebut dengan
koran yang dimintanya dari abang gorengan.. sungguh, abang gorengan itu hanya
memberi 1 lembar sedangkan ibu harus berjalan cukup jauh namun kucing ini dalam
kondisi sangat kedinginan..
Sampai dirumah, si kucing kecil mengeong makin keras.
Sesekali si kucing diberi air minum dengan bantuan suntikan. Setelah tubuhnya
dikeringkan, sang kucing pun tertidur. Akhirnya kami memberi nama si kucing ini
Tafsy. Kepala tafsy penuh luka, ibu meneteskan obat ke kepala tafsy, tafsy
meraung, mencoba jalan, namun tidak bisa berdiri sama sekali, keempat kakinya
sangat dingin dan kaku. Seperti mau mati.
Setelah membeli minyak telon untuk bayi, kuteteskan
minyak itu ke tanganku, lalu kuusapkan ke badan dan keempat kaki Tafsy, dia
mengeong sangat kencang, seakan sakit sekali. Dan dimalam hari tepatnya pukul 2
Tafsy selalu mengeong keras sehingga aku terbangun. Ibu meletakkan tafsy
didalam kamarku, aku ngga keberatan sama sekali, kasihan dia kedinginan. Kalau
sudah begini rasanya serba salah. Akhirnya aku hanya bisa memberikan air menum
untuk tafsy dan juga makanan, namun itupun hanya bisa disuapi, karena tafsy
sama sekali tidak bisa menggerakan badannya, apabila badannya tergeser dia
langsung mengeong kesakitan.
Sekitar 2 hari Tafsy sudah dirumah ini dengan perawatan
yang kami berikan. Aku bingung harus ku
apakan kucing ini, aku pikir dia lumpuh, tulang di tubuhnya ini banyak yang
patah makanya tidak bisa gerak sama sekali. Harus berapa rupiah aku keluarkan
untuk menyembuhkan Tafsy sedangkan aku juga tidak memiliki saving yang cukup
banyak. Setahuku untuk melakukan rontgen pada hewan dibutuhkan dan Rp300.000
Karena tidak tega mendengar tafsy yang terus mengeong
kesakitan, akhirnya aku mencari donator untuk menyembukan tafsy. Oke aku
dapat..dia kaka sepupuku, aku menyebutnya teteh. Dia sangaaaaaaaaat peri
kucing..
Dokter tiba. Ia memberi obat berwarna kuning,, cairan itu
lumayan kental, aku harus meminumkannya pada tafsy 3 kali sehari. Dokter
bilang, Tafsy ngga patah tulang, tapi syaraf geraknya yang rusak karena
kepalanya terluka. Kepala tafsy luka hingga ke belakang lehernya, dan ia ngga
bisa menggerakkan kepalanya. Dokter bilang tafsy sembuhnya akan lama, makanya
aku harus ekstra merawat tafsy. Kondisi tafsy juga mengalami dehidrasi, makanya
sang asisten dosen menyuruhku untuk memberikan air yg telah dicampur sedikit
gula pasir.
Kami membawa pulang tafsy dan meminumkannya obat tersebut
dengan bantuan suntikan sesuai dosis yang dianjurkan dokter aku memberikannya
pada tafsy. Hebat.. malam itu tafsy ngga mengeong keras sama sekali, ia dapat
tertidur pulas, sebelum diberi obat, tafsy juga aku berikan bubur bayi instan
aku memberikan nestle cerelac yang beras merah, diberi air hangat, agak kental
dan dengan suntikkan aku masukkan ke mulut Tafsy. Aku ngga memberikan Tafsy susu,
susu untuk anak balita yang bisa didapatkan diwarung (biasanya dancow) karena
biasanya puup nya akan cair (mencret).
Dua hari aku merawat Tafsy seperti ini, aku berikan dia
minum dengan campuran gula pada air putih, lalu hanya air putih saja tanpa
campuran gula agar ia tidak haus sesering mungkin agar tidak dehidrasi lagi.
dan aku beri makan bubur bayi setiap 2 jam sekali. Dan juga aku tetap
mengoleskan minyak telon ke kaki-kaki tafsy dan mengelus kakinya dengan lembut
agar syarafnya dapat kembali normal. Hebatnya, Tafsy akhirnya sembuh.. walau
jalannya agak lucu tidak seperti kucing yang sehat pada umumnya, tapi aku
senang banget tafsy bisa selamat dan ceria, ternyata si tafsy lucu banget, dia
suka becanda, aku pelihara deh si mpus ini.. J