Selasa, 17 September 2013

skala pengukuran

Tujuan pengukuran adalah menerjemahkan karakteristik data empiris ke dalam bentuk yang dapat dianalisa oleh peneliti. Titik focus pengukuran adalah pemberian angka terhadap data empiris berdasarkan sejumlah aturan/prosedur tertentu. Prosedur ini dinamakan proses pengukuran yaitu investigasi mengenai cirri‐ciri yang mendasari kejadian empiris dan memberi angka atas ciri‐ciri tersebut.

Skala pengukuran adalah seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel. Skala pengukuran ini terdiri dari:

  • Skala Nominal
    Pengukuran yang dilakukan untuk membedakan memberikan kategori, memberi nama, atau menghitung fakta‐fakta. Skala nominal akan menghasilkan data nominal atau diskrit, yaitu data yang diperoleh dari pengkategorian, pemberian nama, atau penghitungan fakta‐fakta.
    contoh :

  1. Berdasarkan kategori, misalnya responden dibagi berdasarkan jenis kelamin pria dan wanita.
  2. Berdasarkan nama, misalnya dari penenlitian mengenai minibus di Medan ditemukan data bus menurut jalur/trayek dan diberi nama jalur 1, jalur2, jalur 3, dan seterusnya.
  3. Berdasarkan data hitung, misalnya dari data PDB suatu negara ditemukan pangsa sektor pertanian sebesar 52%, sektor manufaktur sebesar 38%, dan sektor jasa sebesar 10%.
  • Skala Ordinal
    Tidak hanya membedakan kategori dan nama pada skala nominal, pada skala ordinal kategori‐kategori ini kemudian diberi urutan yang berjenjang.
contoh: 
  • Dengan pujian                IPK <3,51
  • Sangat Memuaskan      IPK 3,00-3,50
  • Memuaskan                   IPK 2,50-2,99
  • Cukup memuaskan       IPK 2,00-2,49


  • Skala Interval

Pada skala interval perbedaan antara satu kategori dengan kategori yang lain dapat kita ketahui. Skala interval tidak memiliki nilai nol absolut.
Contohnya: pada temperatur, nilai 0 derajat celcius tidak berarti bahwa tidak ada temperatur, nol derajat celsius berarti titik beku air dan merupaka suatu nilai. Pada skala interval ini kita juga dapat mengatakan bahwa suhu 100 derajat celsius berati lebih panas dua kali lipat dari suhu 50 derajat celsius.

  • Skala Rasio
    Hampir sama dengan skala interval, hanya saja pada skala rasio nilai nol tidak mempunyai nilai dan tidak berarti apa‐apa. Misalnya : data jumlah persediaan barang menunjukkan angka 0 (nol) ini berarti pada tidak terdapat barang persediaan sama sekali.

Tipe-tipe skala pengukuran
Pada penelitian sosial biasanya jenis skala yang digunakan adalah skala sikap


  • Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya, Biasanya cara pengisian kuisioner jenis ini dengan menggunakan cecklist pilihan ganda. Kemudian untuk masing‐masing sikap di beri bobot. Pernyataan yang diajukan mengenai objek penskalaan harus mengandung isi yang akan “dinilai” responden, apakah setuju atau tidak setuju.  Skala Likert itu “aslinya” untuk mengukur kesetujuan dan ketidaksetujuan seseorang terhadap sesuatu objek.

Kelemahan skala Likert:
1. Karena ukuran yang digunakan adalah ukuran ordinal, skala Likert hanya dapat mengurutkan individu dalam skala, tetapi tidak dapat membandingkan berapa kali satu individu lebih baik 
dari individu yang lain.
2. Kadangkala total skor dari individu tidak memberikan arti yang jelas, karena banyak pola respons terhadap beberapa item akan memberikan skor yang sama.


Kelebihan skala Likert:
1. Dalam menyusun skala, item-item yang tidak jelas korelasinya masih dapat dimasukkan dalam
skala.
2. Lebih mudah membuatnya dari pada skala thurstone.
3. Mempunyai reliabilitas yang relatif tinggi dibanding skala thurstone untuk jumlah item yang
sama. Juga dapat memperlihatkan item yang dinyatakan dalam beberapa responsi alternatif.
4. Dapat memberikan keterangan yang lebih nyata tentang pendapatan atau sikap responden.

  • Skala Guttman
Skala Guttman dikembangkan oleh Louis Guttman. Skala ini mempunyai ciri penting, yaitu merupakan skala kumulatif dan mengukur satu dimensi saja dari satu variabel yang multi dimensi, sehingga skala ini termasuk mempunyai sifat undimensional. Skala Guttman yang disebut juga metode scalogram atau analisa skala (scale analysis).
Kelemahan pokok dari Skala Guttman, yaitu:
1. Skala ini bisa jadi tidak mungkin menjadi dasar yang efektif baik intuk mengukur sikap
terhadap objek yang kompleks atau pun untuk membuat prediksi tentang perilaku objek
tersebut.
2. Satu skala bisa saja mempunyai dimensi tunggal untuk satu kelompok tetapi ganda untuk
kelompok lain, ataupun berdimensi satu untuk satu waktu dan mempunyai dimensi ganda untuk
waktu yang lain.

  • Skala diferensial semantik
Skala ini dikembangkan oleh Charles E Osgood, G. J suci, dan P.H Tannembaum (1975) mereka mengembangkan suatu cara pengukuran makna kata yang mereka beri nama, teknik beda semantik. Teknik ini dimanfaatkan sebagai suatu cara pengukuran psikologi dari berbagai aspek, misalnya bidang kepribadian. Teknik ini menggunakan kata sifat sebagai karakteristik stimulus kepada responden. Kata sifat tersebut memiliki 3 karakteristik  utama, yakni:
  1. Dimensi evaluatif, misalnya baik-buruk, cantik-jelek.
  2. Dimensi potensi, misalnya aktif-pasif, cepat-lambat
  3. Dimensi aktivitas, misalnya kuat-lemah, berat-ringan

  • Rating Scale
    Untuk mengukur kinerja karyawan diperlukan sebuah instrumen penilaian kinerja. Ada berbagai metode untuk menilai kinerja. Salah satu metode penilaian kinerja yang paling banyak digunakan adalah Rating Scales Method.
    Dengan metode rating scales (skala penilaian) ini, para karyawan dinilai berdasarkan faktor-faktor yang telah ditetapkan sebelumnya (salah satu sumber utamanya adalah job description, Selanjutnya, para evaluator akan menilai kinerja menurut sebuah skala yang meliputi beberapa kategori, biasanya dalam angka 5 sampai 7, yang didefinisikan dengan kata sifat seperti luar biasa, memenuhi harapan, atau butuh perbaikan.
    Faktor-faktor yang dipilih untuk evaluasi biasanya ada dua macam: (1) Faktor-faktor yang berhubungan dengan jabatan (job-related) dan (2) Karakteristik-karakteristik pribadi.

Kelebihan metode ini adalah kemudahan dalam proses penilaian. Rater hanya tinggal memberikan tanda silang (x) atau contreng (v) pada kolom yang sesuai untuk masing-masing faktor atau karakteristik yang dinilai.
  • Skala Thurstone
Pernyataan yang diajukan kepada responden disarankan oleh Thurstone untuk tidak terlalu b-anyak, diperkirakan antara 5 sampai 10 butir pertanyaan atau pernyataan. Pembuatan skala Thurstone dapat dilakukan dengan langkah-langkah seperti berikut.
a. Mengumpulkan sejumlah pernyataan misalnya 50-100 tingkatan yang merepresentasikan secara luas perbedaan tingkat, disenangi, netral, dan tidak disenangi terhadap suatu objek atau subjek yang hendak diteliti.
b. Pernyataan ini diberikan pada sejumlah responden misal 50 orang atau lebih yang cukup mengenal terhadap objek atau subjek agar dapat memilih ke dalam 11 tingkatan kategori tersebut. Kategori A terdiri atas pernyataan yang dianggap disenangi atau favorit, E F netral, dan J K merupakan kategori tidak disenangi atau tidak favorit.
c. Klasifikasi pernyataan ke dalam kategori, dengan pertimbangan penilaian terhadap objek atau subjek secara psikologis, tetapi hanya merefleksikan persepsi mereka terhadap kategori pernyataan yang disediakan.
d. Pernyataan yang nilainya menyebar dibuang, dan pernyataan yang mempunyai nilai bersamaan digunakan untuk pembuatan skala.

Skor tinggi pada skala berarti mereka memiliki tingkat prasangka terhadap sifat yang ingin diteliti. Skor terendah berarti responden mempunyai sifat favorit terhadap sifat yang ingin diteliti.

Skala Thurstone tidak terlalu banyak digunakan sebagai instrumen di bidang pendidikan karena model ini mempunyai beberapa kelemahan yang di antaranya seperti berikut.
a. Memerlukan terlalu banyak pekerjaan untuk membuat skala.
b. Nilai pada skala yang telah dibuat memungkinkan pada skor sama mempunyai sikap berbeda.
c. Nilai yang dibuat dipengaruhi oleh sikap para juri atau penilai.
d. Memerlukan tim penilai yang objektif.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar